Komunikasi dalam Organisasi
Pengertian
Komunikasi :
komunikasi adalah
penjabaran tentang arti istilah komunikasi berdasarkan pencetusnya. Artikel ini
berisi daftar definisi komunikasi. Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat,
atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui
media)
Unsur-unsur
& Hambatan Komunikasi :
UNSUR-UNSUR
KOMUNIKASI
1. Komunikator (communicator), yaitu memberi
berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau
orang yang memberitakan.
2. Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat
dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3.
Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan,
atau saran.
4. Komunikan (communicate), yaitu orang yang
dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang
menerima berita.
5. Tanggapan atau reaksi (response), dalam
bentuk jawaban atau reaksi.
Kelima
unsure komunikasi tersebut (Komuniakator, Menyampaikan berita, Berita-berita
yang disampaikan, Komunikan dan Tanggapan atau reaksi) merupakan kesatuan yang
utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsure tidak ada, maka komunikasi tidak
akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan ada
saling ketergantungan. Jadi dengan demikian keberhasilan suatu komunikasi
ditentukan oleh semua unsure tersebut.
CARA PENYALURAN
IDE MELALUI KOMUNIKASI
Pada
umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan
seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Dalam menyalurkan ide atau solusi harus
ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun
tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah
yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut
agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
Tahap-Tahap Cara
menyalurkan ide melalui komunikasi yaitu :
1. IDE (gagasan) oleh sender.
2. PERUMUSAN yaitu dalam perumusan ini ide si
sender disampaikan oleh kata-kata.
3. PENYALURAN (transmitting) yaitu penyaluran
ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
4. TINDAKAN yaitu tindakan ini sebagai contoh
perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
5. PENGERTIAN yaitu kata-kata si sender dalam
perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
6. PENERIMAAN yaitu ide atau informasi ini
diterima oleh penangkap berita (receiver).
Hambatan-Hambatan
Komunikasi Dalam Organisasi
1. Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi
semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi,
komunikasi dan informasi. Sehingga
saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media
komunikasi.
Menurut Chruden dan Sherman, dalam
bukunya Personnel Management , 1976, jenis hambatan teknis dalam
komunikasi:
a.
Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.
b.
Kurangnya keterampilan membaca.
c.
Kurangnya informasi atau penjelasan.
d.
Tidak adanya rencana dan prosedur kerja yang jelas
2.
Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam
proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik
sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses pertukaran
timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali
proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa
yang di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat
berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.
Untuk menghindari misi komunikasi yang
seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai
dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya terhadap kata-kata yang dipakai.
3. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan
prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau
ketidakmampuan panca indera manusia,dll.
Menurut Chruden dan Sherman:
a.
Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur,
perbedaan presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan
mendengarkan, penyaringan dan pencairan informasi.
b.
Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana
iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas
komunikasi organisasi.
Klasifikasi
komunikasi dalam organisasi
Dalam komunikasi organisasi terdapat
beberapa macam klasifikasi komunikasi dan diantaranya adalan sebagai berikut:
1.
Dari segi keresmiannya:
a. Komunikasi formal : komunikasi yang
langsung resmi.
b. Komunikasi informal : komunikasi yang
tidak resmi.
2.Dari
segi lawannya:
a. Komunikasi satu lawan satu : berbicara
dengan lawan bicara yang sama.
b. Komunikasi satu lawan banyak(kelompok) :
berbicara antara satu orang dengan kelompok
lawan
kelompok : berbicara antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
3. Dari segi arahnya:
a. Komunikasi ke atas : komunikasi dari
bawahan ke atasan.
b. Komunikasi ke bawah : komunikasi dari
atasan ke bawahan.
c. Komunikasi horizontal : komunikasi ke
sesama manusia yang derajatnya /
d. Komunikasi satu arah : Komunikasi tanpa
ada timbal balik.
e. Komunikasi dua arah : komunikasi dengan
adanya timbal bakik / saling berkomunikasi.
4.
Dari segi sifatnya:
a. Komunikasi lisan : komunikasi yang
langsung berbicara.
b.Komunikasi tertulis : komunikasi yang
melalui tulisan.
c. Komunikasi verbal : komunikasi yang
dibicarakan / diungkapkan.
d. Komunikasi nonverbal : komunikasi yang
tersirat.
kepemimpinan
dalam organisasi
Kepemimpinan
adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses
mengontrol gejala-gejala sosial
Brown
(1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan
tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan.
Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari
posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk
penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok,
dan aktivitas kelompok.
Kepemimpinan
sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang
maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar,
kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
Pemimpin
adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok
bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
Muncul
dua pertanyaan yang menjadi perdebatan mengenai pemimpin,
Apakah
seorang pemimpin dilahirkan atau ditempat?
Apakah
efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dialihkan dari satu organisasi ke
organisasi yang lain oleh seorang pemimpin yang sama?
Untuk
menjawab pertanyaan pertama tersebut kita lihat beberapa pendapat berikut :
Pihak
yang berpendapat bahwa “pemimpin itu dilahirkan” melihat bahwa seseorang hanya
akan menjadi pemimpin yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat
kepemimpinannya.
Kubu
yang menyatakan bahwa “pemimpin dibentuk dan ditempa” berpendapat bahwa
efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa. Caranya adalah
dengan memberikan kesempatan luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan
dan mengembangkan efektivitas kepemimpinannya melalui berbagai kegiatan
pendidikan dan latihan kepemimpinan.
Sondang
(1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang
efektif apabila :
seseorang
secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan
bakat-bakat
tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan
kepemimpinannya
ditopang
oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik
yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.
Untuk
menjawab pertannyaan kedua dapat dirumuskan dua kategori yang sudah barang
tentu harus dikaji lebih jauh lagi:
Keberhasilan
seseorang memimpin satu organisasi dengan sendirinya dapat dilaihkan kepada
kepemimpinan oleh orang yang sama di organisasi lain
Keberhasilan
seseorang memimpin satu organisasi tidak merupakan jaminan keberhasilannya
memimpin organisasi lain.