·
Pengertian
organisasi
Organisasi
adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama,
kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan
tujuanya.
Organisasi
adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya
belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson,
1986).
Pada
dasarnya orang tidak bisa hidup sendiri. Sebagian besar tujuannya dapat
terpenuhi apabila ada interaksi sosial dengan orang lain. Sebagai mahluk
sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia memiliki kebutuhan
terhadap manusia lainnya. Karena itulah biasanya manusia berkumpul dan
membentuk kelompok, yang disebut dengan organisasi. Karang Taruna, perusahaan,
kerajaan, negara, adalah bentuk-bentuk dari organisasi. Bahkan sebuah
organisasi kejahatan pun pada dasarnya juga adalah sebuah organisasi, dimana
mereka bergabung dan berkumpul karena memiliki tujuan dan kepentingan yang
sama. Organisasi yang paling kecil yang kerap kita jumpai adalah keluarga.
Keluarga pada hakikatnya adalah sebuah organisasi. Keluarga adalah satuan
organisasi terkecil yang pertama kali dikenal oleh setiap manusia.
·
Ciri-ciri
organisasi
Menurut Berelson dan
Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
- Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
- Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
- Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada
juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang
behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
- Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
- Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
- Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Ilmu
organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita
tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari
keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.
a. ciri-ciri organisasi, yaitu :
1. Adanya
komponen ( atasan dan bawahan) .
2. Adanya
kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
3. Adanya
tujuan .
4. Adanya
sasaran .
5. Adanya
keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati .
6. Adanya
pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
b. Ciri-ciri Organisasi Modern
1. Organisasi bertambah besar
2. Pengolahan data semakin cepat
3. Penggunaan staf lebih intensif
4. Kecendrungan spesialisasi
5. Adanya prinsip-prinsip atau
azas-azas organisasi
6. Unsur-unsur organisasi lebih
lengkap
Menyangkut
hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang
disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama,
organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja
antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
·
Unsur-unsur
organisasi
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana
orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu
kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama
tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit,
tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah
dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa
orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi
dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu
misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan
sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga
merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika
kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di
susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam
suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik
hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat
sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan
kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan
masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas,
dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di
hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang
apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang
manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan
cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi
tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat
keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat
dilaksanakan secara efisien dan efektif
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar
adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
·
Teori organisasi
Teori Organisasi muncul pada abad 19
yang dilatar belakangi oleh revolusi Inggris dan kelahiran perusahaan raksasa
yang ada di Amerika Serikat.
Teori klasik kadang disebut teori
tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu elapan
ratusan.Dalam hal ini,organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritis
klasik sebagai sangat sentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialiassi,serta
menberikan petunjuk mekanisme structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas. Teori klasik berkembang dalam 3 aliran yang dibangun atas dasar
anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :teori
birokrasi,teori administrasi dan teori manajemen ilmiah.
Teori organisasi Neoklasik.
Teori neoklasik dikenal sebagai teori hubungan manusiawi dan dikembangkan
atas dasar teori klasik.Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya
aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian
kelompok kerjanya,sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
Percobaan-percobaan di Howthrone yang dilakukan dari tahun 1924 sanmpai 1932
menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi.Percobaan ini
merupakan kristalisasi teori neokalsik.Penemuan Howthrone telah menambah
dimensi baru bagi teori organisasi.Dan pada akhirnya percobaan-percobaan
Howthrone menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat
berpengaruh pada operasi organisasi.
Teori organisasi modern disebut juga
analisa system pada organisasi merupakan aliran terbesar ketiga dalam teori organisasi
dan manajemen.Teori ini melihat bahwa semua unsure organisasi merupakan satu
kesatuan dan saling ketergantungan yang didalamnya mengemukakan bahwa
organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang
stabil,tetapi organisasi merupakan system yang terbuka.
Klasifikasi
Teori Organisasi terdiri dari beberapa bagian besar, yaitu :
- Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional).
o
Teori klasik (classical theory)
berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum
digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku tidak mengandung kreativitas.
2. Teori Birokras
o
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber
dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi
mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena
wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang
dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan
tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Teori Administrasi
o
Teori ini sebagian besar
dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa
serta Mooney dan Reily dari Amerika.Henry Fayol industrialis dari Perancis,
pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi
dasar perkembangan teori administrasi adalah :
a.
Pembagian kerja (division of work)
b.
Wewenang dan tanggung jawab
(authorityand responsibility)
c.
Disiplin (discipline)
d.
Kesatuan perintah (unity of command)
e.
Kesatuan pengarahan (unity of
direction)
f.
Mendahulukan kepentingan umum
daraipada pribadi
g.
Balas jasa (remuneration of
personnel)
h.
Sentralisasi (centralization)
i.
Rantai scalar (scalar chain)
j.
Aturan (oreder)
k.
Keadilan (equity)
l.
Kelanggengan personalia (stability
of tenure of personnel)
m.
Inisiatif (initiative)
n.
Semangat korps (spirit de corps)
o
Manajemen Ilmiah
a. Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai
tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen
ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode
ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat
kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a
bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
- Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
o Teori
neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human
relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.
Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar
anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai
sekelompok orang dengan tujuan bersama.
- Teori Organisasi Modern
o Teori
modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran
besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada
semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang
didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan
system terbuka.
·
Manajemen dan Organisasi
Manajemen
adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara
kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
·
Manajemen dan Tata Kerja
Tata
kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan
waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat
sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran
dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi
hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan
sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
·
Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
Eratnya
hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
a) Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari
konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja
ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar